Keutamaan Malam Jum’at dan Hari Jum’at
Malam Jum’at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling
utama dari semua hari.
"Hai orang-orang beriman, bilamana kamu diserukan untuk shalat pada hari jum'at, maka hendaklah kamu pergi mengingat Allah (shalat Jum'at) dan tinggalkanlah jual beli,,, (QS.62 Al Jumu'ah:9)".
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam
milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang
diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari
tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya
dari siksa kubur yang menakutkan.”
Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata: “Malam Jum’at dan hari Jum’at
mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi
ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua
yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus
kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu
mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya
Allah mengutus para malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan
menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang
mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya
hingga hari Jum’at agar ia memperoleh keutamaan yang khusus (dilipatgandakan
karena keutamaan hari Jum’at).”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika malam Jum’at tiba semua binatang laut
dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya
masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu
Adam.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah swt memerintahkan kepada
Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal
malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa
kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku
mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-
dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun
mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya
sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada
seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk
kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada
seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon
kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku
menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang
sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya
sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya;
Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu
menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari
raya. Di antara keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya kepada Allah
Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah
layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah pasti
menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan
utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at
adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Jauhilah maksiat pada malam Jum’at,
karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan.
Barang siapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah
mengampuni semua dosa yang lalu, dan barang siapa yang menampakkan
kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua
amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya
akibat maksiat itu.”
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari,
di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan,
mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-
hajat yang besar. Hari Jum’at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang
yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon
perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya,
kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati
pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya
dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang
diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak
mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tidak ada terbit matahari yang lebih
utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia
berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan
dan kedamaian.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka
janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari
pengampunan bagi hanba hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah
menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada
mengambilnya dalam waktu yang singkat.” (Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman
28-38 ).