Kamis, 04 Juli 2013
Rahasia Sukses Orang Jepang (Sudah Ada Dalam Ajaran Islam Tetapi Ditinggalkan)
Telah kita ketahui dan saksikan Negara Jepang adalah negara maju yang sangat hebat dan berjaya. Namun gempa dan tsunami yang melanda negeri matahari itu menghancurkan sebagian besar wilayah jepang yang berdampak pada perekonomiannya. Akan tetapi sepertinya tidak perlu lama bagi jepang agar bisa kembali menguasai perekonomian dunia, karena Jepang dikenal memiliki rakyat yang sangat luar biasa ulet. Banyak orang-orang sukses berasal dari Jepang.
Akan tetapi ternyata penyebab majunya mereka sudah diajarkan dalam agama Islam jauh sebelum negara Jepang ada. Kita bisa berkaca kepada sejarah, di mana belum ada dalam sejarah dunia, yang bisa menguasai sepertiga dunia hanya dalam waktu 30 tahun. Itulah masa para Khalifah Rasyidin. Kaum muslimin sendiri yang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga inilah yang diberitakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, memegangi ekor-ekor sapi [sibuk berternak, pent], dan menyenangi pertanian dan meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan, tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian”.
Berikut kita bahas, bahwa apa yang menjadi penyebab majunya mereka ternyata ada dalam ajaran Islam sejak dahulu.
1.Malu
#“Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.”#
Malu yang terpuji jelas adalah ajaran Islam. Bahkan jelas dan tegas dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.
“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.
“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.
“Malu itu kebaikan seluruhnya.”
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling pemalu. Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit di kamarnya.”[6]
2.Mandiri
#“Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan mereka kembalikan di bulan berikutnya.”#
Anjuran untuk berusaha sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain adalah ajaran agama Islam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ اَوْ مَنَعُوْهُ.
“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”.
Demikian juga nabi Dawud, seorang Raja besar, tetapi ia tetap makan dari hasil kerjanya yaitu mengolah besi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا اَكَلَ اَحَدٌطَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِْهِ, وَاِنَّ نَبِيَّّ اللهِ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِْهِ.
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri”.
3. Pantang menyerah
#“Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).”#
Semangat dan pantang menyerah!! Ini adalah ajaran Islam.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك شيء فلا تقل لو أني فعلت لكان كذا وكذا؛ ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان
“Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lemah (pantang menyerah). Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.”
Ada tawakkal dalam ajaran Islam, lihat bagaimana motivasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita mencontoh burung dalam berusaha, burung tidak tahu pasti di mana ia akan mendapat makanan, akan tetapi yang terpenting bagi burung adalah ia berusaha keluar dan terbang mencari.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
“selalu ada Jalan”. ya, ini juga adalah ajaran Islam. Jika kita berusaha dan tawakkal, maka kita akan medapat jalan keluar dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (At-Thalaq: 3)
4.Loyalitas
#”Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.”#
Dalam ajaran Islam seorang muslim diajarkan agar mematuhi persyaratan yang telah mereka sepakati.
Jika dalam suatu perusahan mereka bekerja, maka mereka harus mematuhi persyaratan perusahaan yaitu harus mencurahkan yang terbaik serta loyal dengan perusahaan teresebut selama tidak melanggar batas syariat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
المُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوطِهِمْ
“Umat Islam berkewajiban untuk senantiasa memenuhi persyaratan mereka.“
5.Inovasi
#”Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.’#
Islam juga mengajarkan agar kita mengembangkan Ilmu dan belajar (bukan inovasi dalam urusan agama = bid’ah). Bahkan kedudukan orang yang berilmu tinggi baik. Baik Ilmu dunia maupun akhirat.
Allah Ta’ala berfirman,
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah: 11)
6. Kerja keras
#“Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.”
Kerja keras juga Ajaran Islam. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam mengajarkan kita berlindung kepada Allah dari sifat malas,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).”
Bahkan kita harus bersegera dalam kebaikan untuk diri kita.
Allah Ta’ala berfirman,
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. (Al-Baqarah: 148)
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Al-Imran:133)
7.Jaga tradisi, menghormati orang tua dan Ibu Rumah Tangga
#“Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.”#
Tentu saja tradisi yang baik yang dilestarikan. Tradisi yang sesuai dengan nilai luhur dan ajaran Islam. Ajaran Islam juga melertarikan tradisi yang baik. Sebagaimana tradisi orang Arab Jahiliyah yang memuliakan tamu, menepati janji dan sumpah walaupun sumpah itu berat sekali. Bahkan adat/tradisi bisa dijadikan patokan hukum dalam ajaran Islam. Sebagaimana kaidah fiqhiyah.
العادة مجكمة
“Adat/tradisi dapat dijadikan patokan hukum”
Syaikh Doktor Muhammad Al-Burnu Hafizahullah menjelaskan makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia jika tidak menyelisihi syari’at adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan konsekuensinya karena adat dapat dijadikan hukum”.
Mengenai perempuan yang sudah menikah dan tidak bekerja (IRT), ini juga ajaran utama agama Islam (Ibu rumah tangga bukan pekerjaan yang sepele dan hina, akan tetapi adalah sebuah kehormatan dan butuh pengorbanan yang akan melahirkan dan mendidik generasi terbaik).
لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن
“Janganlah kalian melarang istri-istri kalian pergi ke masjid-masjid, dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka”
Mengenai menghormati orang tua. Jelas ini ajaran Islam. Bahkan digandengkan dengan ridha Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24)
8.Budaya baca
#“Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca”#
Ayat yang pertama kali turun adalah perintah membaca. Ini adalah ajaran Islam.
Alla Ta’ala berfirman,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (Al-Alaq: 1)
Begitupula jika kita membaca teladan para ulama, misalnya syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah yang membaca setiap hari 12 jam. Begitu juga ulama yang lain, ada yang membaca sambil berjalan, hingga ia terperosok dalam lubang. Ada yang membaca sampai ia tertidur dengan buku di atas wajahnya.
9 Hidup hemat
#“Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30, dan ternyata sebelum tutup itu pihak supermarket memotong harga hingga setengahnya.”#
jelas ini ajaran islam, hemat dan berusaha qona’ah. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan: 67)
10.Kerjasama kelompok
#”Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.
Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.”#
Anjuran untuk bekerja sama adalah ajaran Islam. Saling membantu dalam kebaikan dan pahala.
Allah Ta’ala berfirman,
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ} [المائدة: 2]
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah: 2.)
Kamis, 20 Juni 2013
KEUTAMAAN MALAM JUM`AT
Keutamaan Malam Jum’at dan Hari Jum’at
Malam Jum’at adalah malam yang paling utama, harinya adalah hari yang paling
utama dari semua hari.
"Hai orang-orang beriman, bilamana kamu diserukan untuk shalat pada hari jum'at, maka hendaklah kamu pergi mengingat Allah (shalat Jum'at) dan tinggalkanlah jual beli,,, (QS.62 Al Jumu'ah:9)".
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam
milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang
diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari
tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya
dari siksa kubur yang menakutkan.”
Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata: “Malam Jum’at dan hari Jum’at
mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi
ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua
yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus
kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu
mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya
Allah mengutus para malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan
menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata: “Sesungguhnya orang
mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya
hingga hari Jum’at agar ia memperoleh keutamaan yang khusus (dilipatgandakan
karena keutamaan hari Jum’at).”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika malam Jum’at tiba semua binatang laut
dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya
masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu
Adam.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Allah swt memerintahkan kepada
Malaikat agar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal
malam hingga akhir malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa
kepada-Ku untuk keperluan akhirat dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku
mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-
dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku menerima taubatnya, tidak ada seorang pun
mukmin yang sedikit rizkinya lalu ia memohon kepada-Ku tambahan rizkinya
sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada
seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit lalu ia memohon kepada-Ku untuk
kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memberikan kesembuhan, tidak ada
seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita lalu ia memohon
kepada-Ku agar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku
menghilangkannya dan menunjukkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang
sedang dizalimi lalu ia memohon kepada-Ku agar Aku mengambil kezalimannya
sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya;
Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu
menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari
raya. Di antara keutamaannya adalah orang yang momohon hajatnya kepada Allah
Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah
layak menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah pasti
menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan
utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at
adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Jauhilah maksiat pada malam Jum’at,
karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan.
Barang siapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah
mengampuni semua dosa yang lalu, dan barang siapa yang menampakkan
kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua
amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya
akibat maksiat itu.”
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari,
di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan,
mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-
hajat yang besar. Hari Jum’at adalah hari Allah menambah jumlah orang-orang
yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon
perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya,
kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati
pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya
dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang
diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak
mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tidak ada terbit matahari yang lebih
utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun jika ia
berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan
dan kedamaian.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka
janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, karena hari itu adalah hari
pengampunan bagi hanba hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah
menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada
mengambilnya dalam waktu yang singkat.” (Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman
28-38 ).
Minggu, 02 Juni 2013
Inilah Kisah Nyata Kaki Mayat Isteri Zina Diserang Lintah
Penilaian gejala seks bebas meningkat dalam masyarakat hari ini. Lebih menyedihkan itu bukan sajamelibatkan remaja malah lebih banyak di kalangan individu dewasa yang bujang maupun yang telahmenikah! Seperti yang pernah penulis kisahkan tentang kecurangan istri dan balasan yang diterima akibatperbuatan menduakan suami, kini sekali lagi penulis ingin menceritakan siksaan seorang wanita yangmenikah tetapi masih melakukan seks bebas.
Kisah ini diceritakan kepada penulis oleh Dukun Pakar Pengobatan Sakit Cinta, En. Idris Zakaria yang kinimenetap di Kampung Tasik Berangan, Pasir Mas, Kelantan. Kini ia bergiat fit berikhtiar mengobati masalahrumah tangga dan masalah cinta tidak kesampaian, mendapat cerita ini dari kasus-kasus yang telahdiadukan kepadanya. Semoga kita mendapat manfaat dan pelajaran dari kisah ini.
"Dalam saya merawat seorang pasien, saya telah dikabarkan satu kisah tragis tentang seorang isteri curang.Jamilah istri Husin masih jelita meskipun telah beranak pinak. Ia pandai bergaya, bertudung litup, berkulitputih dan memiliki bentuk tubuh yang menarik. Jamilah mendapatkan sumber keuangan dengan caraberbisnis kecil-kecilan yaitu dengan menjual beras seludup dari Thailand untuk membantu suami yang saatitu hanya seorang petani di kampung.
Ketika itu kegiatan penyelundupan beras tidak dikontrol oleh pemerintah seperti sekarang maka banyak para wanita terlibat dengan bisnis beras seludup dari Thailand. Pendapatan hasil penjualan beras seludup tidak seberapa hanya bisa menampung hidup sehari saja. "Jelas En.Idris.Suami Jamilah Husin berumur 50an (bukan nama sebenarnya) merestui pekerjaan istrinya itu. Husin juga nampak tidak selincah istrinya, beliau berjiwa lembut dan menurut apa saja kata istrinya tanpa banyak protes.Semakin lama peran Husin sebagai kepala keluarga semakin pudar dek ketidaktegasan dirinya terhadap Jamilah yang semakin bebas ke sana ke mari.Husin baik dan jujur orangnya dan tidak banyak perangai. Jamilah keluar masuk rumah dan melakukan pekerjaan kadang-kadang pulang larut bahkan pernah juga tidak pulang untuk sehari dua tidak menjadi masalah pada Husin. Husin percaya akan apa yang Jamilah lakukan demi mencari uang dan membela nasib keluarganya.Banyak wanita sekitar kampung Jamilah melakukan pekerjaan menjual beras seludup namun itu hanya sekadar bisa menghidupi kehidupan ala kadar saja. Berbeda dengan Jamilah yang menampakkan sedikit mewah dengan gelang dan rantai emas yang banyak di tubuhnya. Banyak orang memperdebatkan akan kelebihan Jamilah menampakkan mewah sebegitu. Maka ada beberapa orang yang ingin tahu bagaimana dia bekerja, sedangkan banyak juga yang melakukan pekerjaan sama namun tidak semewah Jamilah.Sejak itu banyak mata yang mengintip setiap pergerakan Jamilah tanpa disadarinya. Pada mula-mulanya rahasia Jamilah terbongkar ketika pihak Imigrasi Thailand membuat pemeriksaan di perbatasan maka tertangkap beberapa orang yang mencoba menyelundupkan masuk beras dari Thailand termasuk Jamilah ditahan sama ketika itu.Namun setelah beberapa jam kemudian nampak Jamilah dilepaskan oleh pejabat pabean Thailand dengan muka yang senyum dan beras seludupnya juga selamat dibawa balik ke Malaysia. Beberapa orang lain yang menyelundupkan masuk beras terpaksa membayar denda dan beras terpaksa dirampas Sikap tidak puas teman penyelundup lain mulai membuak-buak mengapa Jamilah terlepas sedangkan mereka menerima nasib sebaliknya. Maka penyelidikan dilakukan oleh beberapa orang yang tidak puas tersebut. Maka pada suatu hari mereka mengetahui ternyata Jamilah telah memberikan suap dengan Petugas Bea Cukai Thailand berkenaan dengan meniduri dirinya
Langganan:
Postingan (Atom)